Tari Cucuk Lampah sebagai Perwujudan Do’a Prosesi Pernikahan Masyarakat Muslim Kecamatan Badas Tahun 1990-2000
DOI:
https://doi.org/10.59944/amorti.v2i1.70Keywords:
Traditional Dance; History of Dance; Portrait of Cucuk Lampah.Abstract
Indonesia has so many cultures, cultures in literature, fine arts, theatre, music, and dance, especially traditional dance. However, awareness of the importance of preserving a traditional art is still a matter of concern. This can be proven in a sacred ceremony, while dances that should be included in the agenda can be omitted. An example is the Cucuk Lampah Dance which is performed in a traditional Javanese wedding, which took place in the Badas District, namely the dance began to disappear since 2000. This study aims to analyze the portrait of the Cucuk Lampah Dance in the Badas District in 1990-2000. Cucuk Lampah dance is one of the traditional dance arts in Indonesia. The role of Cucuk lampah is as director of the carnival at traditional Javanese wedding ceremonies. Besides that, cucuk lampah also acts as a conveyer of meaning regarding Javanese cultural values that are adhiluhung in the process or tradition of marriage. The task of Cucuk Lampah in the bridal procession is as the leader of the group. The entourage in question consisted of the two brides, then the good pager, and the daughter of the dhomas. Cucuk Lampah led the group from the changing place to the kuade. This study uses historical research methods which include five steps, namely: topic selection, heuristics, criticism, interpretation, and historiography. The findings in this study are the beginning of the emergence of the Cucuk Lampah Dance in Badas District, namely in 1980. In the late 1990s, Cucuk Lampah began to experience decadence. Whereas in 2000, the Cucuk lampah show in the Badas sub-district was no longer present in Javanese traditional weddings.
References
Buku
Agus. 2007. Budaya Lokal Sebagai Warisan Budaya dan Upaya Pelestariannya. Semarang: 4
Amri 2012. Ilmu Sosial Budaya Dasar (ISBD). Semarang: Semarang University Press.
Beatty Andrew. 2003. Varieties of Javanese Religion; An Anthropological Account. Cambridge: Cambridge University Perss.
Dirdjosisworo Soedjono. 2016. Asas-asas Sosiologi. Bandung: C.V. Armicho
Geertz Clifford. 1981. Abangan, Santri, Priyai dalam Masyarakat Jawa. Jakarta: Dunia Pustaka Jaya.
Gunawan. 2020. Sosiologi Agama (Memahami Teori dan Pendekatan. Darussalam Banda Aceh: Ar-raniry.
Kuntowijoyo. 1987. Budaya Dan Masyarakat. Yogyakarta: Tiara Wacana.
Kuntowijoyo. 2013. Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Tiara Wacana.
Manan Mahmud. 1999. Nilai-nilai Budaya Peninggalan Majapahit dalam Kehidupan Masyarakat di Trowulan Mojokerto. Surabaya: IAIN SunanAmpel Press.
Setiawati Rahamida. 2008. Seni Tari. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.
Sukidin, Basrowi. 2003. Pengantar Ilmu Budaya. Surabaya: Insan Cendekia
Suryadi budi. 2016. Ilmu Sosial Budaya. Yogyakarta: Aswaja Presindo.
Syam Nur. 2005. Islam Pesisir. Yogyakarta: LkiS.
Syawaludin Muhammad. 2017. Teori Sosial Budaya dan Methodensreit. Palembang: Amanah.
Wahyudiyanto. 2018. Pengetahuan Tari. Solo: ISI Press.
Woodward Mark R. 2004. Islam Jawa: Kesalehan Noematif Versus Kebatinan. Yogyakarta: LKiS.
Wulansari, C. D., & Gunarsa, A. 2013. Sosiologi: Konsep dan teori. Refika Aditama.
Skripsi
Feka Darmawati. 2011. Profil Cucuk Lampah Gondo Wahono Di Kabupaten Pekalongan (Kajian Profesi). Skripsi: Universitas Negeri Semarang.
Ningsih Nopita Tri Hastuti. 2017. TARI PUTRI GAYA SURAKARTA (Wireng, Pethilan, Gambyong, Pasihan dan Srimpi). Skripsi. Institut Seni Indonesia.
Saputra Ana Dewi Maya. 2018. Bentuk Tari Gambyong Sembung Gilang Karya Hadawiyah Endah Utami. Skripsi: Institut Seni Indonesia.
Mubarokah Qoniatul. 2019. PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN PRINSIP KESATUAN OLEH CUCUK LAMPAH DALAM MENCIPTAKAN HUMOR PADA UPACARA PERNIKAHAN DI MAGETAN. Tesis. Universitas Sebelas Maret.
Jurnal
Ambarwati, Alda Putri Anindika, Indah Lylys Mustika. 2018. Pernikahan Adat Jawa Sebagai Salah Satu Kekuatan Budaya indonesia ”. Jurnal: Sena basa. Edisi 3.
Amri Paizal. 2017. Keberlangsungan Tari Tradisional di Tengah Globalisasi Media. Vol. 4, No. 2, Oktober: 192.
Anjani, G. N, Lestari. W. 2022. Pertunjukan Cucuk Lampah Dwi Setyo Utomo. Jurnal Seni Tari. 11 (2).
Aska, F. 2022. TEORI FUNGSIONALISME DILIHAT DARI SUDUT PANDANG ANTROPOLOGI HUKUM.
Donny, Ermawan. 2017. Pengaruh Globalisasi terhadap Eksistensi Daerah di Kebudayaan Indonesia. Jurnal Kajian Lemhannas RI, Edisi 32, Desember: 8.
Dwiyasmono. 2019. Subamanggala Dalam Upacara Perkawinan Adat Surakarta: Refleksi Sosok Pemimpin Melalui Perspektif Budaya. Mudra, Volume 24 No. 2.
Elvandari Efita Elvandari. 2020. Sistem Pewarisan Sebagai Upaya Pelestarian Seni Tradisi. Jurnal Seni Drama Tari dan Musik, Vol. 3, No. 1.
Hildigardis. 2019. Upaya Melestarikan Budaya Indonesia di Era Globalisasi. Jurnal Sosiologi Nusantara, Vol. 5, No. 1.
Irwan Muhammad. 2019. Pustakawan dan Kearifan Lokal: Melestarikan Budaya Daerah dan Membangun Karakteristik Bangsa Melalui Perpusatakaan Tinggi. Jurnal Kepustakaan dan Masyarakat Membaca, Vol. 35, No. 1.
Mahdayeni. 2019. Manusia dan Kebudayaan (Manusia dan Sejarah Kebudayaan, Manusia dalam Keanekaragman Budaya dan Peradaban, Manusia dan Sumber Penghidupan. Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, Vol. 2, No. 2.
Nardila, Anggyta Aulia Rahma. 2021. Makna Pepindhan Manusia Dalam Panyandra Upacara Panggih Pengantin Adat Jawa Ragam Surakarta. Widyaparwa, Vol. 49, No. 1.
Nisa Zulfa Khoirun. 2012. Sejarah Dan Peranan Tari Kang Potro Dalam Melestarikan Budaya Lokal. Ponorogo
Prasetya, A., Nurdin, M. F., & Gunawan, W. 2021. Perubahan Sosial Masyarakat dalam Perspektif Sosiologi Talcott Parsons di Era New Normal. Sosietas, 11(1), 929-939.
Rachmadian, A. 2016. Pengaruh masuknya budaya asing terhadap pelestarian kebudayaan tari tradisional wayang topeng malangan di Malang Raya, Jawa Timur. Jurnal Pariwisata Pesona, 1(2).
Turama, A. R. 2020. Formulasi teori fungsionalisme struktural Talcott Parsons. EUFONI, 2(2).
Website